Belajar Sehat: Inilah Fakta Penyakit Skizofrenia

Posted by


.
Media akhir-akhir ini dihebohkan dengan beberapa kasus kriminal yang aneh. Diawali dengan ksiah "Kopi Mirna", dimana pembunuhan dengan modus kopi sianida. Terakhir di susul dengan kasus pembunuhan 2 anak kandung dengan mutilasi oleh oknum polisi, yaitu Brigadir Petrus Bakus yang merupakan anggota Satuan Intelkam Polres Melawi.

Kasus pertama, tersangka adalah teman dekat korban. Sedangkan kasus kedua adalah anak 2 orang anak yang dimutilasi oleh ayah kandungnya sendiri. Ya memang terlihat aneh, namun itu memang benar-benar terjadi, pembunuhan bukan lagi antara musuh atau lawan, sekarang teman dekat bahkan ayah dan anak pun terjadi.

Dugaan kuat kedua tersangka tersebut didiagnosa mengidap penyakit SKIZOFRENIA. Skizofrenia adalah gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah. Keadaan ini pada umumnya dimanifestasikan dalam bentuk halusinasi, paranoid, keyakinan atau pikiran yang salah yang tidak sesuai dengan dunia nyata serta dibangun atas unsur yang tidak berdasarkan logika, dan disertai dengan disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan. Gejala awal biasanya muncul pada saat dewasa muda, dengan prevalensi semasa hidup secara global sekitar 0,3% – 0,7%. Diagnosis didasarkan atas pengamatan perilaku dan pengalaman penderita yang dilaporkan. (Wikipedia)

Genetik, lingkungan awal, neurobiologi, serta kondisi psikologis dan proses sosial tampaknya merupakan faktor penyumbang kontribusi penting; beberapa jenis obat resep dan rekreasional sepertinya dapat menjadi penyebab atau kondisi yang memperburuk gejala
Skizofrenia dahulu dianggap oleh masyarakat sebagai penyakit yang disebabkan oleh hal-hal yang tidak rasional ataupun supranatural. Orang yang mengidap Skizofrenia dianggap sebagai "orang gila" yang disebabkan karenaguna-guna atau teluh, kesurupan, melanggar pantangan atau sejenisnya. 

Skizofrenia Menurut Pakar

Seiring Kemajuan di bidang ilmu kedokteran jiwa, para pakar telah berhasil mengungkapkan perjalanan gangguan jiwa skizofrenia ini serta keberhasilan obatnya. Menurut Hughlings Jackson (1887) melihat skizofrenia ini sebagai gangguan pada susunan saraf pusat (otak), sementara Blueler (1908) lebih menonjolkan gejala keretakan proses berpikir (fragmented thinking) dan ketidakmampuan melakukan hubungan dengan dunia luar. Kraepelin (1919) mendasarkan pada terdapat kecenderungan keruntuhan/kemerosotan/kemunduran yaitu tumpulnya alam perasaan (emotional dullnes), penarikan diri (withdrawal/avolition) dan kehilangan dorongan kehendak (lost of inner unity).

Untuk lebih jelasnya mari kita saksikan cuplikan wawancara mengenai Skizofrenia.



Skizofrenia adalah Penyakit

Skizogrenia  sebenarnya termasuk gangguan kesehatan dan karena itu termasuk dalam ilmu kedokteran khususnya ilmu kedokteran jiwa (psikiatri) sehingga termasuk sebuah penyakit. Karena termasuk penyakit, penanganannya pun sama seperti halny penyakit-penyakit fisik lainnya.

Menurut disiplin ilmu kedokteran, sesuatu disebut penyakit apabila memenuhi kriteria-kriteria yang dapat dibuktikan secara ilmiah. Skizofrenia dan gangguan jiwa pun memenuhi kriteria yang dimaksud, diantaranya:
  1. Perjalanan penyakit skizofrenia dapat diterangkan dengan bukti-bukti ilmiah
  2. Penyakit tersebut dapat diobati
  3. Hasil pengobatan menunjukkan bahwa penyakit skizofrenia berhasil diobati. 

Penyebab Penyakit Skizofrenia 

Sampai sekarang banyak teori yang dikembangkan untuk mengetahui penyebab skizofrenia ini, antara lain:
  1. Faktor Genetik (turunan/pembawa sifat)
  2. Virus
  3. Auto-antibody
  4. Malnutrisi (kekurangan gizi)
Untuk waspada terhadap penyakit ini, menurut Prof, Dr. dr. H. Danang Hawari, Psikiater dalam bukunya yang berjudul Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia ternyata faktor peranan keluarga amat penting untuk sedini mungkin membawa anggota keluarganya manakala menunjukkan pola pikir, perasaan dan perilaku tidak wajar. Berikut ilustrasi ketika seseorang menunjukkan ciri-ciri skizofrenia:



Artinya anggota keluarga memiliki peran penting sebagai pendeteksi dini ketika dalam anggota keluarganya ada yang menunjukkan gejala skizofrenia. Sekian sedikit gambaran mengenai fakta penyakit skizofrenia, semoga bermanfaat untuk kita bersama. (dc. yanuargo)

Artikel Terkait

FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: 8:03 pm

0 comments:

Post a Comment

Followers